Sebulan yang lalu Saya dan teman saya Sara tadinya berencana ke Pulau Kiluan untuk melihat lumba-lumba dan keindahan salah satu pulau diLampung itu. Sara pun mengatur jumlah orang yang seyogyanya akan kesana pada tanggal 5-7 november. Dalam 1 minggu baru terkumpul 5 orang yang pasti berangkat sedangkan 2 orang lainnya masih tentativ, ini membuat budget perjalanan perorangnya bertambah. Memasuki minggu kedua, masih belum ada yang tertarik melakukan perjalanan ke Kiluan rupanya. Ini membuat kami memutuskan membatalkan perjalanan ke Pulau Kiluan dengan berat hati.
Kamipun mengalihkan perjalanan kami ke Sawarna tanggal 29-31 October 2010 yang berada di ujung Sukabumi lebih tepatnya di Lebak,Banten mengikuti touring bersama PESONA JAWA dengan Rp.350,000/pax nya* . Kali ini perjalanan Sawarna hanya Saya dan Sara saja yang pergi mengikutinya karena ternyata waktunya tidak dapat diikuti oleh teman-teman lainnya.
Sayapun baru mendengar nama Sawarna saat itu, lalu saya pun browsing untuk mengetahui paling tidak seperti apa destinasi yang akan kami kunjungi.
Dari penggalan gambar-gambar dan komentar yang sudah pernah mengunjungi nya sih kelihatannya seru dan menarik.
29 October 2010
Sore itu Sara datang +/- Pukul. 17.30 dengan tas ransel dan koper mininya berdiri manis di dekat telepon umum halte Taman Anggrek. Saya pun kemudian menjemputnya untuk makan malam dirumah saya sebelum akhirnya kami pergi ke tempat meeting point kami dengan rombongan Pesona Jawa lainnya di Museum Bank Mandiri tepat jam 21.00. Sayapun tak lupa mengecek kembali barang-barang yang mau dibawa malam itu.
![]() | |
@ central park |
18.45 kamipun berniat ke Central Park untuk membeli baterai kamera Sara. Tak disangka malam itu ada Fashion Show Puma di sana, sejenak kami pun mengabadikan moment para model yang berlenggak-lenggok di catwalk. Tak lama disana, kami pun berfoto ria di background Fashion Gallery . Begitu sadar dengan tujuan kami semula, kami pun segera menuju Carrefour untuk membeli baterai. Belum sampai Carrefour, gatal rasanya kalo tidak foto di Pameran Robort ( kala itu akan diselenggarakan pameran Robot “ Robot in the Water World “), jadilah kami stuck meski cuma sebentar hehehe....
Tujuan sudah tercapai, tenyata yang tadinya kami akan pergi jam ½ 8 malam, alih-alih malah jam 19.45 kami masih nangkring di Central Park. Mindset kami kala itu adalah ini hari jumat, besok weekend, pasti macet jakarta. Terburu-buru kami pun naik taksi dan bilang lewat tol saja biar cepat, ternyata oh ternyata jalanan lancar bangeetttt ... tumbennn... Hanya 45 menit saja dari Central Park menuju Kota malam itu. Kalau macet parah bisa-bisa 1 1/2 jam perjalanan.
Cuaca gerimis malam itu, kami tiba di Bank Mandiri kota jam 20.35 ( kalo gak salah ), yang ada kami berdua malah bingung mau ngapain dulu disana ..hahaha.. celingak celinguk kok belum ada orang sama sekali, padahal di sms “sang komandan” Pesona Jawa yakni Kak Marsad sudah ada disana. Alih-alih perasaan saya gak enak, apa jangan-jangan salah tempat neh kami berdua. Ternyata betul juga kami salah tempat, lokasi Bank Mandiri dengan Museum Bank Mandiri memang berbeda tapi tidak jauh hanya berseberangan jalan saja.
![]() | |
Ready to go in Elf |
Begitu sampai di Museum Bank Mandiri, kami pun berusaha mengenali ciri2 “orang mau jalan-jalan”, akhirnya bertemulah kami dengan beberapa pria yang akan menjadi satu rombongan kami, sebelum akhirnya kami bertemu dengan Kak Marsad. Kamipun berkenalan satu dengan yang lain, Saya pun tertarik untuk melihat seperti apa sih dalamnya Museum Bank Mandiri, dengan Kak Marsad sebagai tour guide yang kebetulan juga dia ternyata bekerja di Museum ini, kami pun diperbolehkan melihat-lihat isi museum tersebut dimalam hari. Langsung imajinasi kami pun bermain seolah-olah seperti di dalam film “ Night at a Museum “ apa jangan-jangan ada yang bergerak atau hidup kalau malam hari hahaha.... ( lebay ^_^ )
![]() | |
cek jaman baheula |
Nampak tata interior dalam sebuah bank dijaman dulu, juga dengan peralatan perbankan pada jaman itu, juga kami melihat Buku Besar Jurnal pada kala itu, juga bentuk cek masa lampau. Saat itu juga sebenarnya Museum Bank Mandiri sedang dipakai pameran Arsitektur Kontemporer, jadi kami juga melihat karya-karya arsitektur anak bangsa. Diluar nampak seperti gedung-gedung didaerah Kota lainnya, namun kalau begitu kedalam apalagi malam hari tetap saja suasana "tua"nya begitu terasa. Kayanya kalau ditinggal disitu sendiri pasti saya deg-deg an hahaha...
Satu persatu peserta touring berdatangan, dan kami pun siap berangkat dengan mobil Elf yang akan membawa rombongan kami yang berjumlah 14 orang. Perjalanan ditempuh +/- 7-8jam, dengan istirahat di sebuah warung makan yang tidak saya ketahui jelas persisnya didaerah mana subuh itu. Yang saya bingung perjalanan meskipun kala itu subuh tapi tetap saja macet. Bagi saya dan sara , berdiri atau turun dari mobil adalah sesuatu yang "indah", setelah capek duduk dengan posisi kaki menekuk dalam waktu yang lama. -___-". Sejenak melepas penat, memesan teh manis hangat ataupun sarapan indomie sebelum kami akan melanjutkan perjalanan kembali. Masih setengah jalan lagi perjalanan.
30 October 2010
Sunrise dari atas Cisolok |
Sekitar pukul 1/2 6 pagi, kami sudah ada didaerah Cisolok, yang rencana pagi itu kami akan menikmati sunrise diatas gunung dan hamparan laut pelabuhan ratu. Dari atas ketinggian sebelum matahari terbit saya melihat banyak kapal-kapal nelayan yang terlihat kecil dan pemandangan yang menakjubkan. Tak berapa lama matahari pun terbit, dan pemandangan yang tadinya terlihat tidak jelas menjadi lebih menakjubkan. Amazing view !!!
Homestay |
Istirahat 1/2 jam untuk menaruh bawaan barang2 saya. Saya dan Sara tidur berdua saja dalam 1 kamar yang muat nya untuk 4 orang. Sambil menunggu semua peserta siap untuk touring pertama, sesi foto-foto narsis didepan kamar bersama Sang komandan Kak Marsad sebagai sang fotographer. Setelah semua nampak siap, kamipun tak berlama-lama melanjutkan trekking ke Goa Lalay. Nama Goa Lalay sendiri berasal dari kata Lalay yang artinya Goa Kelelawar. Tak jauh perjalanannya, namun kami melewati area persawahan luas nan hijau dengan Bukit nan hijau pula sebagai background, melewati jembatan dan area rumah warga asli Lebak itu.
Jembatan Goyang |
![]() | |
Pintu masuk Goa |
me & Sara sblm masuk Goa Lalay |
Tanjung layar |
![]() | |
Goa Lalay |
![]() | |
Pantai Ciantir |
Walau gerimis namun tak menyurutkan keinginan saya dan teman-teman wanita lainnya untuk mendekati Tanjung Layar itu.. apalagi untuk mengabadikan narsisisme kami kala itu. Sayapun salut mereka punya jiwa yang kuat pula dengan petualangan. Saya ingat salah satu perkataan dari salah satu kakak disana " ya ampun, kita kan sudah sampai disini, udah jalan jauh pula, masa cuma gerimis aja takut " yang membuat saya tambah semangat, ternyata peserta wanita nya semua tipe pemberani. hehehe..
Puas foto-foto kamipun bergegas kembali tetap ditemani cuaca yang masih gerimis kala sore menjelang maghrib itu.
Baju basah muka pun lusuh, segera sampai Homestay saya pun segera mandi. Selesai mandi nampak makan malam telah tersedia bagi kami. Nampaknya malam itu tidak ada yang tak lapar karena perjalanan dari kemarin malam sampai malam ini kami menguras energi. Tak ada permainan kartu ataupun acara lanjutan malam itu, kami pun semua masuk kekamar masing-masing untuk beristirahat karena besok pagi-pagi sekali kami harus mengejar Sunrise di Pantai Legon Pari, yang ada sesi cerita saja antara saya dan Sara malam itu.
Namun tak jelas tiba-tiba saja kami tertidur, yah mungkin karena kami berdua lelah.
31 October 2010
![]() | |
Bapak penolong |
![]() | |
Pantai legon pari |
Sayapun terlihat norak dengan pemandangan ajib tersebut, kagum sekaligus senang.Air laut pun jernih dan pasir putih sangat bersih, jauh dari sampah. Dipinggir-pinggir dekat karang saya pun dengan mudah menemukan ikan Clown fish alias nemo dan beberapa ikan berwarna-warni. Indahnya !!!
![]() | |
Genk Cewek |
Kala itu matahari belum nampak, terlena akan luasnya lautan dan pemandangan bukit hijau diatas sebagai pemisah membuat saya tak tahan untuk segera bermain air. Tak lupa juga berfoto-foto ria, sampai akhirnya matahari terbit. Rasanya ingin berlama-lama sampai sore, namun karena ini adalah hari terakhir kami, jadi kamipun harus bersiap berkemas barang-barang untuk kembali ke Jakarta. Kami pun berjalan pulang tapi tidak dengan rute yang sama seperti kami pergi, tapi memutar lewat Tanjung Layar & Pantar Ciantir.. Wow baguslah setidaknya kali ini saya bisa melihat pemandangan Tanjung Layar dan Pantai Ciantir kembali tanpa hujan tentunya, Walau harus memutar lebih jauh dan melewati muara air laut namun saya masih bisa bermain-main dan foto ria setidaknya ditambah rasa penasaran menangkap Ikan "Nemo" yang bersembunyi diantara karang2 yang bolong.
![]() | |
muara air laut |
Sampai Home stay kami semua bergantian mandi dan segera berkemas-kemas siap untuk pulang. Sebelum pulang sang Ibu empunya Home Stay tersebut menyiapkan makan siang. Merasa sudah siap dan rapi semua, kamipun siap masuk ke mobil Elf. Perjalanan ditempuh kembali dengan waktu yang sama, dan kami saat itu pulang siang pukul +/-12.30 karena biar tidak macet disukabumi nya. Sepanjang perjalanan keluar, kamipun disuguhi pemandangan indah, pantai nan asri dari kejauhan antara Pelabuhan Ratu sampai Pantai Ciantir. Tentu saja jalanan agak macet, namun kami berhenti sejenak di setengah perjalanan untuk membeli oleh-oleh dan makan bakso "aneh" alias bakso rasa cimol..wkwkwk...
Tak terasa sore menjelang sampai akhirnya malam hari pukul +/- 18.30 kami tiba di jakarta dan pulang kerumah masing-masing sambil membawa ingatan Pesona Sawarna. Entah kapan saya akan kembali kesana lagi namun tanpa ke Goa Lalay kayanya hahaha....
![]() | |
pemandangan di perjalanan |
Lintas Budaya, Lintas Agama, Lintas profesi, Lintas Usia namun Traveling menyatukan semuanya dengan pertemanan yang tak ternilai.
Terimakasih Komandan Marsad dan teman-teman baruku buat petualangan kita yang tak terlupakan.
^_^
Go Travelling
* Harga dapat berubah sewaktu-waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar