Rabu, 18 Mei 2011

CURUG CILEMBER

jam antik khas stasiun kota
Hari ini tanggal 17 Mei 2010, seperti kebanyakan orang dihari libur memanfaatkan waktunya dengan jalan-jalan bersama keluarga, saya dan suami pun pergi bertualang ke daerah yang sejuk didaerah Cisarua. Menghilangkan kepenatan sejenak dari ibukota dihari libur Waisak tahun ini, hari sebelumnya kami pun merencanakan pergi ke obyek wisata Curug Cilember. Berbekal informasi dari internet dan para "sepuh" yang telah menjejaki Cilember ini, saya pun memantapkan hati untuk ber "piknik backpacker ceria ".


Pagi ini jam 06.30, saya bangun untuk mempersiapkan bekal lezat untuk di nikmati di Curug Cilember bersama suami. Imajinasi saya untuk menikmati bekal di tengah sejuknya pohon-pohon rindang dan angin semilir semakin membuat saya bersemangat dipagi itu. Setelah beres, saya dan suami pun siap berpetualang bagaikan anak SD yang akan pergi berdarmawisata ke kota hujan tersebut.
Perjalanan kami ke stasiun Kota dengan menggunakan busway, selain murah tentu saja kenyamanan pun kami utamakan. Perjalanan dari Busway Central Park menuju Kota Shelter kurang lebih 30 menit. Akhirnya sampailah kami di Stasiun Kota dan membeli tiket jurusan Bogor. Pagi itu kami naik kereta Express Pakuan seharga @11,000, nyaman dengan kereta berAC, bersih dan manusiawi klo kata suami saya hahaha...( maklum dulu waktu saya SMP bareng teman-teman komsel gereja, saya pernah naik kereta ekonomi yg benar-benar ekonomi dan satu gerbong bareng kambing...ga kebayang kan !!! )
pemandangan asri menuju cilember

Jarak tempuh Jakarta- Bogor memakan waktu 1 jam, tentu saja karena express jadi kereta ini tidak terlalu sering berhenti distasiun lainnya seperti kereta ekonomi. Pukul 10.35 kami tiba di Stasiun Bogor. Setelah meninggalkan stasiun kami pun langsung mencari mobil Angkutan umum 02 jurusan Sukasari - Bubulak. Setelah 15 menit perjalanan, kami pun turun di Sukasari dan menyambung dengan angkot Jurusan Sukasari Cisarua. Perjalanan trayek mobil angkot ini menurut saya lumayan jauh, sekitar +/- 30 menit pada akhirnya kami turun di Hankam.
here we go

Untuk perjalanan dari hankam hanya ojek, satu-satunya transportasi yang ada. Kalaupun bisa jalan kaki tapi menurut saya sangat jauh. Tarif ojek pun sama rata Rp.10,000, segera kami pun melanjutkan perjalanan, jalan yang tidak terlalu lebar, membuat mobil pribadi ataupun bus wisata harus berhati-hati untuk masuk ke lokasi wisata ini.
Selama perjalanan, saya dimanjakan oleh kanan kiri pemandangan sawah dan gunung nan hijau. Udara nya pun masih bersih dan segar karena masih alami alamnya. Perjalanan ke sana juga kita lebih banyak menanjak, karena letak obyek wisata ini paling tinggi.
jalan utama

Tak lama kemudian sampailah kami dan disambut dengan tulisan " selamat datang di wana Curug Cilember ". Karena hari ini hari libur jadi cukup ramai dihiasi pasangan muda-mudi juga satu rombongan retret gereja. sebelum masuk kami membeli tiket "hari libur" seharga Rp. 12,000/org, yang saya tahu sih kalau hari biasa hanya kisaran 5rb rupiah. Setelah tiket ditangan kami, kami pun masuk kedalamnya dan di sambut oleh pedagang di tempat2 obyek wisata pada umumnya sebelum akhirnya kami menikmati keindahan hijaunya pepohonan tinggi Cilember.
@jembatan cinta

Juga tak lupa kami mengabadikan jembatan yg bergoyang dari bambu yang dinamakan jembatan cinta dengan dihiasi sulur sulur bunga. Beberapa pohon dinamai sesuai jenisnya masing-masing, udara nya pun sejuk dan nyaman, dan saya pun tak lupa mencari spot yang tepat untuk menyantap bekal yang telah saya bawa untuk makan siang sebelum mulainya kami trekking menuju Curug /air terjun.
suasana perkemahan
 Curug Cilember merupakan panorama bukit dgn hamparan pinus merkusi dimana terdpt sumber mata air dan air terjun yang secara alami dan bertingkat dari Curug 1 sampai 7. Lokasi wisata ini juga lengkap dengan tempat makan, toilet, musholla, vila Penginapan bagi yang ingin bermalam bahkan untuk camping pun disewakan tendanya dan peralatan masak memasaknya. Jadi cocok untuk acara keluarga, petualangan, maupun acara retret kebersamaan. Lokasi ini juga buka 24 jam, bagi yang ingin mencoba camping dengan teman-teman ga usah takut atau bawa banyak peralatan.
tenda yg disewa

Sebelum naik menuju tempat Curug, kita pun disambut oleh Rumah Konservasi Kupu-kupu. Bangunan ini berbentuk kubah yang didalamnya di diami berbagai jenis kupu-kupu dan taman yang indah. Lokasi ini maupun Curugnya sering dijadikan lokasi untuk Prewedding.
konservasi kupu2
 


Tujuan ke Curug Cilember adalah mengunjungi tujuh Curug/air terjun yg bertingkat2. Umumnya wisatawan keluarga ataupun yang tidak mau ribet bisa menikmati curug 7,karena lokasi curug ini paling terdekat, yg hanya beberapa ratus meter dari pintu gerbang. Sedangkan wisatawan minat khusus (petualangan) bisa terus menuju ke enam curug lainnya diatas dengan medan yang cukup berat. Juga tak jauh dari lokasi Curug 7 juga ada permainan Flying Fox yang menambah seru acara. 


trekking menuju curug
 
Hari itu saya dan suami saya tak mau hanya melihat curug 7, tapi kami pun mengikuti jalur trekking menuju Curug 5 . Jalur kesana kita harus naik dijalan berbatu dan tanah merah yang di lapisi ranting ataupun serat akar pohon sehingga jalanan tidak terlalu licin namun lumayan menguras tenaga. Sekeliling jalan ditumbuhi pepohonan tinggi menjulang, kami pun jalan ber iringan dengan "pendaki" lainnya. Untuk mendaki sampai curug ke 5 rasanya saya membutuhkan waktu +/- 30 menit, itupun termasuk dengan istirahat disela-sela perjalanan. Maklum baru kali ini lagi saya "trekking", jadi kondisi masih menyesuaikan hehehe...

Akhirnya tibalah kami di Curug ke 5, melihat indahnya air terjun dan menyebrang di bebatuan dingin membuat kami lupa akan perjalanan kami tadi. Air terjunnya turun bertingkat-tingkat dari atas. 

curug 7
Tampak beberapa orang bermandian maupun bermain di bawah derasnya air terjun Curug 5. Tak lupa kami pun mengabadikan foto-foto pemandangan alam disana. Ingin rasanya bermandi dibawah air terjun langsung, namun sayang kami lupa membawa pakaian lebih untuk ganti. Airnya sungguh dingin dan jernih, namun harus berhati-hati karena licin dan berbatu. Tak jauh dari Curug 5 ada warung makan yang menyediakan fasilitas toilet untuk ganti baju maupun sewa tikar. Untuk menuju ke Curug 6 belum ada aksesnya karena medannya yang sangat sulit dan berat.
curug 5
Curug Cilember, Pesona 7 air terjun, dengan jeram tertinggi 30 meter. Namun Curug (air terjun) yang paling banyak dikunjungi adalah curug yang keempat. Curug ke 4 ini diyakini berkhasiat sebagai obat awet muda, mempercepat dapat jodoh serta dapat menyembuhkan penyakit. Tentu saja harus trekking ke atas lebih dari Curug 5 hingga akhirnya yang paling atas yakni Curug 1, tentu saja lebih baik bila ditemani oleh pemandu dengan jarak tempuh kesana sekitar 2-3 jam.
rindangnya pepohonan

Menurut beberapa cerita juga, di Curug ke 4 merupakan tempat mandi para putri dari kayangan. Bahkan beberapa penduduk pertama yang tinggal di sekitar curug Cilember, pernah melihat sekitar 7 putri cantik yang sedang mandi dan bercakap-cakap di curug ke 4. Tapi hari itu kami hanya mengunjungi Curug 7 dan 5 saja, karena waktu yang singkat pula, hampir menjelang sore sedangkan kami harus kembali ke jakarta.
Puas berkeliling dan menikmati alam ciptaan TUHAN, kami pun bergegas pulang dan keluar dari obyek wisata Curug Cilember. Dengan menggunakan ojek yang stand by di depan pintu keluar, kami pun meninggalkan obyek wisata tersebut. Perjalanan kami pulang lebih seru lagi karena begitu banyak turunan yang membuat saya merasa lebih lapang melihat pemandangan hijau dikanan kiri jalan.
curug 5
Sampai di Hankam, kami pun kembali naik mobil angkutan Cisarua - Bogor. Jam menunjukan pukul 14.45, dimana perjalanan kami tepat waktu 1 arah turun dari puncak sehingga keadaan jalanan lancar, sedangkan disisi jalan bila ingin naik ke Cisarua, Puncak tertahan jalur 1 arah tertutup. +/- 30 menit perjalanan kami tiba di bogor lagi dan siap melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bogor. 
Sampai di Stasiun dengan kondisi setengah lelah, kami pun kembali membeli tiket kereta express tujuan jakarta Kota. Sambil menunggu bis yang belum berangkat, banyak penjual dagangan maupun pengamen dengan alat musik lengkap menemani penumpang di dalam kereta tersebut, hingga akhirnya pukul 16.20, kereta pun berlalu dari Stasiun Bogor.
17.20, kami berhenti di Stasiun Djuanda dan melanjutkan perjalanan pulang dengan menggunakan Busway.
hutan sekitar

Selesai sudahlah perjalanan "Backpacker ceria" kami, perjalanan yang mungkin priceless seumur hidup dan menjadi kenangan kami suatu hari.
coz we love Travelling... 









Total Pengeluaran : Rp. 156,000
Tiket Kereta PP 11,000@ 2 ( Rp. 44,000 )
Angkutan Kota ( Rp. 34,000 )
Ojek pp ( Rp. 40,000 )
Busway ( Rp. 14,000 )
Tiket Masuk 2org ( 24,000 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar